PASANGKAYU, SMNews.Com – Tingkat kesadaran masyarakat Indonesia dalam deteksi dini tentang kanker payudara, itu masih rendah.
Hal tersebut mendorong salah satu perusahan kelapa sawit group Astra Agro yang beroperasi di Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat yakni PT Mamuang melakukan kegiatan sosialisasi deteksi dini pencegahan kanker payudara.
Saat acara sosialisasi berjalan, seorang ibu berpakaian nuansa pink, mengungkapkan keresahan mengenai benjolan yang ada di payudaranya. Keresahan ini ternyata tidak ia rasakan sendiri, ada beberapa ibu yang juga memiliki kekhawatiran yang sama dan turut berbagi kisah dalam kegiatan tersebut.
Kepala Poliklinik Kebun PT Lestari Tani Teladan (LTT), dr. Lydia yang bertugas sebagai moderator dalam kegiatan sosialisasi cegah stunting dan kanker payudara mengungkapkan, masih banyaknya stigma negatif pada penderita kanker payudara di kalangan masyarakat pedalaman, seperti aib yang mengarah kepada judgment terhadap perbuatan penderita di masa lalu.
Keengganan pasien dalam memeriksakan diri menjadi penyebab keterlambatan penanganan kanker payudara yang seharusnya bisa dicegah berkembang ke tahap lanjut.
Sementara itu, Nyoman Christiany Yudha dan Ina Indrayati, narasumber dari LovePink sekaligus penyintas kanker payudara mengatakan, 70% penderita kanker payudara di Indonesia yang berkonsultasi ke dokter itu sudah stadium lanjut.
“ Beda halnya dengan Singapura, yang tingkat kesadaran terhadap deteksi dini kanker payudara sudah sangat baik, sehingga sebagian besar pasien kanker payudaranya diketahui di stadiun awal,” ungkap Ina.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasangkayu, drg. Rukman mengatakan, dari 25.459 perempuan yang menjadi sasaran, yang sudah dilakukan deteksi dini kanker payudara baru sekitar 0,7 persennya saja. Dari jumlah itu, terdapat 19 kasus terdeteksi positif kanker payudara sepanjang tahun 2024. Hal ini menjadi bukti pentingnya sosialisasi deteksi dini kanker payudara, khususnya di Kabupaten Pasangkayu.
Berangkat dari persoalan tersebut, PT Mamuang bekerja sama dengan Yayasan Daya Dara Indonesia (LovePink) melaksanakan kegiatan sosialisasi deteksi dini pencegahan kanker payudara yang dibuka langsung oleh Bupati Pasangkayu, H. Yaumil Ambo Djiwa pada Kamis, 12 September 2024.
Selain itu, pada kegiatan ini juga disosialisasikan mengenai upaya pencegahan stunting pada 1.000 hari pertama kehidupan yang dibawakan oleh ahli gizi dari Puskesmas Pedongga, Kabupaten Pasangkayu.
“ Kegiatan ini adalah bukti kepedulian perusahaan bersama pemerintah terhadap kesehatan masyarakat khususnya penyakit kanker payudara dan pencegahan stunting pada anak,” ungkap Bupati Pasangkayu dalam sambutannya.
Dalam kegiatan tersebut, turut hadir anggota DPRD Pasangkayu, Saifuddin A. Baso, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasangkayu, drg. Rukman, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Pasangkayu, Suri Fitriah, Administratur PT Mamuang M Satria Abdi Catur Pamungkas beserta karyawan, ibu-ibu persatuan istri karyawan (Periska), serta Kader Posyandu dari PT Mamuang, PT Pasangkayu, PT Letawa dan PT Lestari Tani Teladan.
Administratur PT Mamuang, M Satria Abdi Catur Pamungkas mengatakan, sebagai anak Perusahaan Astra Agro, PT Mamuang telah mengintegrasikan aspek ketenagakerjaan dalam implementasi prinsip-prinsip keberlanjutan dengan menjunjung tinggi aspek Hak Asasi Manusia (HAM). Menurutnya, kebijakan HAM terimplementasi di seluruh perusahaan melalui Standar Operation Procedure (SOP) terkait HAM sebagai panduan pelaksanaan.
“Kami berkomitmen untuk menghormati HAM seluruh aspek yang terkait operasional bisnis, mulai dari hak pekerja, warga asli, masyarakat lokal dan juga rantai pasok,” ujar Satria.
Ia menambahkan, kegiatan sosialisasi ini merupakan salah satu wujud nyata tanggung jawab PT Mamuang terhadap kesehatan karyawan, keluarga dan masyarakat sekitar, khususnya bagi Perempuan dan anak-anak.
Masyarakat lokal di sekitar Perusahaan juga turut hadir sebagai peserta dalam kegiatan ini, salah satunya Halima, tokoh Perempuan dari Suku Kaili Tado, Desa Martasari yang merupakan desa ring-1 perusahaan.
“ Acaranya bagus untuk menambah pengetahuan kami tentang penyakit kanker, dan khususnya ibu-ibu supaya tidak ada kekurangan gizi untuk anak-anaknya,” ungkap Halima.