Ratusan Masyarakat Hadiri Reses Muh. Dasri

Anggota DPRD Pasangkayu, Muh. Dasri, saat reses di kelurahan Baras, Kecamatan Baras.

PASANGKAYU, SMNews.Com – Untuk mendengarkan keluhan dan aspirasi masyarakat di daerah pemilihannya, anggota DPRD Pasangkayu dari Partai Nasdem, Muh. Dasri, melakukan reses.

Reses masa sidang pertama tahun 2024 ini berlangsung di kelurahan Baras, Kecamatan Baras, yang di hadiri Lurah Baras, M. Akmal, SE, Camat Baras Abdul Rasyid, SH. M.Ap dan berkisar 300 masyarakat kecamatan Baras juga hadir, Sabtu, 7 Desember.

Camat Baras Abdul Rasyid menyampaikan mengucapkan terimakasih karena selaku perwakilan rakyat di DPRD Pasangkayu, Dasri sudah melakukan reses untuk mendengarkan aspirasi dan masukan – masukan di wilayah pemerintahannya.

” Saya meminta kepada semua yang hadir disini agar mengusulkan baik itu soal pertanian atau peningkatan dan perbaikan jalan di masing-masing desanya, nanti aspirasinya ditampung pak dewan kita dan diperjuangkan agar dapat di programkan oleh pemerintah daerah,” tutur Camat Baras, Abdul Rasyid.

Dikesempatan itu Abdul Rasyid berharap agar ada penanggulangan abrasi di pantai Kelurahan Baras. Karena sudah banyak kuburan yang tergerus, serta pagar kantor Lurah Baras yang sampai sekarang belum, itu harus segera diperjuangkan.

Sementara Anggota DPRD Pasangkayu, Muh. Dasri, meminta kepada masyarakat pasca Pemilu dan Pilkada ini tidak ada lagi faksi – faksi terkait siapa pilih siapa.

” Saya pribadi tidak membawa siapa yang memilih saya kemarin, tapi semua masyarakat Kecamatan Baras, Bulutaba dan Lariang akan saya minta aspirasi dan masukannya, karena itu adalah tanggung jawab saya sebagai anggota DPRD,” ucap Dasri.

Kata Dasri, banyak persoalan – persoalan di masyarakat yang belum diketahui oleh pemerintah daerah khususnya Bupati Pasangkayu. Sehingga dibutuhkan masukan dan aspirasi masyarakat agar dapat dimasukkan ke dalam APBD.

” Reses saya kali ini untuk anggaran tahun 2026, karena APBD tahun 2025 itu sudah ditetapkan baru – baru ini. Makanya saya meminta hasil Musrenbang setiap desa untuk dicocokkan apakah sudah tercover di postur APBD atau belum. Karena kalau tidak ada hasil Musrenbang, apa yang mau di kawal dan diperjuangkan,” tandasnya.