Pembangunan Jembatan Rp 14 Miliar Di Bulubonggu Mangkrak

Penampakan pembangunan jembatan di Benggaulu yang sudah menyeberang Tahun

PASANGKAYU, SMNews.Com – Pembangunan jembatan yang dianggarkan melalui APBD tahun 2024 di desa Bulubonggu, Kecamatan Dapurang, Kabupaten Pasangkayu, masih nampak hanya pondasi dan bangunan bawah atau abutmen yang selesai dikerjakan.

Jembatan dengan kontrak kerja dari tanggal 16 Januari – 20 Desember 2024 itu belum menampakkan bangunan atasnya. Pekerjaan itu memiliki nilai kontrak Rp 14.792.457.000 yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

Papan Proyek Pembangunan jembatan di Bulubonggu

Jembatan tersebut dibangun diatas sungai Benggaulu dan akan menghubungkan jalan poros Bulubonggu, Antai Kanan dan Masabo. Bertindak sebagai konsultan pengawas adalah CV. Cakra Mas.

Salah seorang warga setempat, Asdar menyebutkan sudah beberapa hari terakhir ini ia tidak melihat adanya aktivitas atau pekerja di jembatan tersebut.

“ Saya sudah beberapa hari ini belum ada melihat orang kerja di jembatan itu pak,” tutur Asdar.

Sementara Kepala Desa Benggaulu, Muhammad Basri menyayangkan pembangunan jembatan didaerahnya itu yang sampai sekarang belum selesai dikerjakan. Menurutnya, pembangunan jembatan tersebut sebenarnya telah menyalahi aturan, sebab waktu pelaksanaannya telah selesai pada Desember 2024 lalu.

“ Harusnya sudah rampung Desember 2024, tapi faktanya tidak sesuai harapan. Apalagi saat pekerjaan itu berjalan konsultan juga jarang datang, sementara anggarannya cukup besar yang bersumber dari DAK,” ucap Muhammad Basri, Sabtu 15 Februari 2025.

Katanya, peletakan batu pertama pembangunan jembatan itu dihadiri dan dilakukan langsung oleh Bupati Pasangkayu bersama perwakilan dari Kementerian PU.

“ Yang jadi masalah inikan sudah menyebrang tahun, kan papan proyek sudah jelas, namun sampai sekarang juga belum juga rampung,” jelasnya.

Muhammad Basri berharap rekanan Dinas PUPR Pasangkayu bisa secepatnya menyelesaikan pembangunan jembatan tersebut agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat beraktivitas.

“ Ya lebih cepat lebih baik pak, supaya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, karena kasian masyarakat sudah lama menunggu,” harapnya.

Ditanya soal material pasir yang digunakan oleh pihak pelaksana, Kades Benggaulu itu menuturkan bahwa pasir yang digunakan oleh rekanan PUPR bersumber dari Sungai Benggaulu, disekitar pembangunan jembatan.

” Iya benar ambil pasir disitu dan saya tidak punya kewenangan untuk melarang mengambil pasir disitu,” pungkasnya.