Antrian Terus Terjadi DPRD Panggil Pengelola SPBU

Ketua Komisi II DPRD Pasangkayu, Farid Zurniawansyah saat memimpin RDP dengan pengelolaan SPBU dan SPBN.

PASANGKAYU, SMNews.Com – DPRD Pasangkayu menggelar rapat dengar pendapat (RDP) terkait terjadinya antrian pengisian bahan bakar minyak (BBM) berkepanjangan hingga saat ini di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dan stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN).

RDP dipimpin Ketua Komisi II DPRD Pasangkayu, Farid Zuniwansyah dihadiri para anggota Komisi II, Asisten II Imran Makmur, pengelola SPBU serta SPBN di ruang aspirasi DPRD Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat, Selasa, 20 November 2024.

Farid yang memimpin RDP itu meminta masukan ke anggota Komisi II. Dikesempatan tersebut, Saifuddin A Baso menyampaikan agar RDP ditunda sementara waktu disebabkan dari 5 SPBU dan 1 SPBN di Pasangkayu, namun hanya dihadiri 2 pengelola SPBU dan 1 SPBN.

” Kalau bisa ditunda saja dulu, karena beberapa pihak pengelola SPBU tidak hadir,” ujar Saifudin.

Sementara Lubis meminta agar RDP tetap dilanjutkan dan pengelola SPBU yang belum hadir akan di agendakan ulang.

“Jadi dilanjutkan RDP saja, sebab hari ini ada 2 orang pengelola SPBU dan SPBN yang hadir, sementara lainnya nanti di undang kembali,” tutur Lubis

Asisten II, Imran menjelaskan bahwa Pemda Kabupaten Pasangkayu sudah mengajukan usulan kuota BBM jenis solar dan pertalite itu agar ditambahkan.

” Usulan itu berdasarkan jumlah kouta BBM kita di Kabupaten Pasangkayu. Dan diharapkan SPBU memfungsikan atau menambah noselnya agar antrian bisa di antisipasi,” jelasnya.

Muhammad Dasri menyebutkan, jatah SPBU 16 ribu ton hingga 24 ribu ton setiap harinya, sehingga BBM baru bisa habis sepanjang 22 jam sehingga tidak terjadi antrian.

“Jadi diharapkan ke pemda untuk membuat rekomendasi sesuai relugasi agar tidak terjadi antrian panjang di SPBU,” sebutnya.

Perwakilan masyarakat, Ikram Ibrahim mengatakan, aspirasi ini sudah tiga minggu lalu diusulkan ke DPRD.

Dirinya menyatakan kalau pernah menjabat anggota DPRD dan selama itu kami tetap menampung aspirasi masyarakat, apalagi ini persoalan kemaslahatan masyarakat itu sendiri.

“Kami melihat dilapangan, para pedagang BBM eceran melakukan pengisian berulang-ulang di SPBU, sehingga kita dirugikan. Disini kami tidak mencari kesalahan, namun kita mencari solusinya,” papar Ikram

Penulis: JuhaenisEditor: Aspar